
Bekerja diluar negeri adalah impian bagi sebagian orang Indonesia, terutama untuk kalangan milenial yang ingin menambah pengalaman bekerjanya dan ingin merasakan suasana yang berbeda. Untuk artikel kali ini saya akan membahas pekerjaan saya sebagai seorang Operator Junket VIP Casino di Macau.
Buat kalian yang belum tau ataupun belum pernah mendengar apa itu Operator Junket VIP Casino, disini saya akan mencoba membahas se-detail mungkin agar kalian bisa mengerti pekerjaan apa saja yang dilakukan oleh seorang Operator Junket.
Apa itu Operator Junket VIP Casino?
Operator Junket VIP biasanya bekerja sama dengan casino untuk membawa pemain besar atau VIP agar bisa bermain di casino tersebut. Operator Junket VIP akan menjangkau penjudi kaya dari seluruh dunia secara langsung dan memikat mereka agar mau datang dan bermain di casino tersebut dengan cara menawarkan promosi perjalanan, akomodasi mewah, serta layanan-layanan pribadi lainnya.

Junket membiayai klien VIP mereka dengan layanan peminjaman uang kepada pemain dan akan diberi tenggang waktu selama yang sudah dijanjikan sebelum meminjam. Pihak Junket juga berhak menagih hutang pada saat pemain tersebut telah selesai bermain.
Operator Junket tidak terikat dengan casino, melainkan akan diberikan komisi oleh casino atas layanan dari pihak operator Junket. Junket menjadi peran penting di pasar perjudian Macau. Pada suatu waktu, 80% pendapatan di casino Macau berasal dari hanya 5% penjudi VIP-nya.
Intinya, Operator Junket VIP bertanggung jawab atas sebagian besar pendapatan di VIP casino.
Pekerjaan saya selama disana
Setelah kalian mengerti apa itu Operator Junket VIP Casino, saya akan membahas apa saja yang saya lakukan sewaktu masih bekerja disana.
Saya sendiri bekerja sebagai Junket VIP di bagian region tamu khusus dari Indonesia, jadi kebanyakan tamu dari Indonesia yang ingin bermain di casino Macau bisa langsung menghubungi pihak kami di “contact person” yang sudah diberikan sebelum datang ke Macau.
Jadi, sebelum berangkat ke Macau, tamu tersebut sudah harus mengabari pihak kami paling lambat H-3 sebelum mereka datang, agar pihak kami bisa mempersiapkan kedatangan tamu tersebut. Mulai dari kamar hotel, limit pengambilan chip dari tamu tersebut, hingga penentuan persen rollingan tamu tersebut harus kami persiapkan sebelum tamu tersebut datang. (untuk yang belum tau apa itu “persen rollingan”, mungkin saya akan membahasnya di artikel lain).

Tempat saya bekerja adalah sebuah ruangan khusus untuk permainan judi baccarat. Ruangannya cukup luas dan memiliki kurang lebih 10 hingga 12 meja baccarat. Jadi para tamu yang datang sudah dipastikan hanya akan bermain permainan baccarat. Namun, untuk para tamu yang ingin bermain permainan lain juga tentu saja diperbolehkan, akan tetapi tamu tersebut harus bermain di luar ruangan VIP dan juga tidak mendapatkan persen rollingan dari pihak VIP .
Bekerja sebagai operator junket VIP juga sangat dibutuhkan ketelitian. Pada saat tamu meminta chip bermain sebesar yang dia sebut, kita juga harus memberikan dengan jumlah yang sama dan harus melakukan “split chip” di meja baccarat untuk menghindari kesalahan. Mengapa demikian? Karena ketika kita melakukan “split chip” di meja, otomatis akan langsung terekam oleh CCTV yang tersedia diatas di tiap meja baccarat.
Apabila kita tidak melakukan split chip di meja, jika ada terjadi kesalahan ataupun perselisihan chip, maka akan ditanggung oleh kami sendiri.
Lamanya pekerjaan sebagai operator Junket VIP sangat bervariasi, ada yang 8 jam hingga 12 jam, tergantung masing-masing region Junket itu sendiri. Dari region kami, yaitu region khusus tamu Indonesia, kami bekerja selama 12 jam. Peraturan tersebut juga sudah saya setujui diawal sebelum saya mulai bekerja disana.
Besarnya bayaran seorang operator Junket VIP juga tergantung dari seberapa banyak uang yang diberikan oleh para tamu VIP tersebut. Lebih ke gaji berbasis tips sih. Karena gaji dari atasan kami sendiri juga tergolong standard, makanya kami hanya mengharapkan tips dari tamu VIP tersebut. Ketemu yang loyal yah bisa banyak deh penghasilannya. Begitu juga sebaliknya.
Makan
Pasti banyak dari kalian yang bertanya-tanya, kerja disana makanan sehari-seharinya pasti mahal kan? Eitss, tidak untuk seorang operator Junket VIP dong. Kenapa demikian? Karena untuk seorang operator Junket akan mendapatkan compliments juga loh berupa makan gratis di restaurant VIP dari tiap casino.

Kalau misalnya bosan dengan makanan di casino, kita juga boleh kok makan diluar. Tapi ya bayar sendiri dong! Ya pinter-pinter sendiri sih nyari makanan yang enak dan murah.
Transportasi
Kalau untuk transportasi saya lebih banyak menggunakan bus dari casino tempat saya bekerja. Bukan hanya gratis, tapi juga sangat bersih. Secara kota Macau terkenal dengan kebersihannya juga kan. Saya salut banget dengan kebersihan dan kerapian kota Macau sih sebenarnya.
Kalau misalnya ketinggalan bus casino, ada alternatif lain juga kok yaitu bisa menggunakan bus umum. Ga gratis dong pastinya, harus bayar.

Oh ya, saya belum bahas soal alat transaksi yang saya gunakan disana, yang jelas pasti menggunakan uang cash dong. Tapi biasanya sih saya lebih prefer menggunakan kartu Macau Pass. Hanya dengan mengisi ulang (top-up) saldo kedalam kartu, kita sudah bisa menggunakannya di setiap tempat, seperti di bus, restaurant, minimarket, bahkan di pasar sekalipun. Selain praktis, Macau Pass juga gampang digunakan. Tinggal main tempel doang, udah, selesai deh.

Untuk memperoleh Macau Pass sendiri juga tidak susah, tinggal ke minimarket dan bilang aja mau beli Macau Pass. Nah, setelah itu karyawannya langsung ngasih ke kita dan tanya “Mau di top-up berapa ya?” (dalam Bahasa Cantonese).
Biasanya saya naik bus umum tuh bayarnya pakai itu, tinggal tempel doang udah deh kepotong saldonya. Tarif bus umum juga berbeda, kalau menggunakan cash, tarifnya $4. Dan apabila menggunakan Macau Pass, tarifnya menjadi $2. Mau jauh ataupun dekat, sekali tempel langsung tuh kepotong $2.
Bahasa sehari-hari
Kalian juga pasti ingin tau, jadi disana mau ngomongnya gimana? Kan saya tidak bisa Cantonese? Untuk komunikasi sehari-hari sih biasanya saya pakai Bahasa Indonesia, kan tamunya juga banyakan dari Indonesia. Nah kalau mau komunikasi sama orang lokalnya ya kita juga harus belajar Bahasa mereka juga. Memang awalnya susah, apalagi Cantonese kan, tapi kalo udah terbiasa dengernya lama-lama pasti bisa juga kok. Yang penting ada kemauan untuk belajar dan mau berinteraksi dengan orang-orang lokal disekitar.
